Sabtu, 30 Juni 2012

phbs


PRILAKU HIDUP SEHAT DAN BERSIH DI RUMAH TANGGA
1.      MENGGUNAKAN AIR BERSIH.
Mengapa kita harus menggunakan air bersih.

Air adalah kebutuhan dasar yang digunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit.

Apa syarat-syarat air bersih?
·         Air bersih secarar fisik dapat dibedakan melalui indera, antaranya dapat dilihat, dirasa, dicium,dan diraba.
·         Air tidak berwarna harus bening/jernih.
·         Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa, dan kotoran lainnya
·         Air tidak berasa, tidak asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan idak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun.
·         Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk, dan bau belerang.

Apa manfaat menggunakan air bersih?
·         Terhindar dari gangguan penyakit diare, kolera, disentri, thypus, cacingan, penyakit mata, penyakit kulit, atau keracunan.
·         Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.

Bagaimana cara menjaga kebersihan sumber air bersih?

·         Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah paling sedikit 10 meter.
·         Sumber mata air harus dilindungi dari pencemaran.
·         Sumur gali, sumur pompa, kran umum, dan mata air harus dijaga bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir sumur harus diplester, dan sumur sebaiknya di beri penutup.
·         Harus di jaga kebersihanya seperti tidak ada genangan air di sekitar sumber air, tidak ada bercak bercak kotoran, tidak berlumut pada lantai / dinding sumur. Ember/gayung pengambil air harus bersih dan tidak diletakkan di lantai ( ember/gayung di gantung di tiang sumur).
Apa peran kader dalam menggerakan masyarakat untuk menggunakan air bersih?
  1. Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki ketersediaan air bersih di rumahnya.
  2. Melakukan pendataan rumah tangga yang sulit mendapatkan air bersih.
  3. Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah tangga yang sulit untuk mendapatkan air bersih,
  4. Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat berupaya untuk memberi kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan air bersih di lingkungan tempat tinggalnya,
  5. Mengadakan arisan warga untuk membangun sumur gali atau sumur pompa secara bergilir.
  6. Membentuk Kelompok Pemakai Air (POKMAIR) untuk memelihara sumber air bersih yang dipakai secara bersama, bagi daerah sulit air.
  7. Menggalang dunia usaha setempat untuk memberi bantuan dalam penyediaan air bersih.
  8. Manfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya menggunakan air bersih, misalnya melalui penyuluhan kelompok di posyandu, pertemuan Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan lain-lain.
2.      MENCUCI TANGAN DENGAN AIR BERSIH DAN SABUN
Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun?
1.      Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
2.      Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

Kapan saja harus mencuci tangan?
·         Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang, berkebun, dll).
·         Setelah buang air besar.
·         Setelah menceboki bayi atau anak
·         Sebelum makan dan menyuapi anak
·         Sebelum memegang makanan.
·         Sebelum menyusui bayi.




Apa manfaat mencuci tangan?
  1. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
  2. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus,kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
  3. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
  1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan meinakai sabun.
  2. Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan.
  3. Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
Apa peran kader dalam membina perilaku cuci tangan?
  1. Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku cuci tangan, misalnya melalui penyuluhan kelompok di posyandu, arisan, pengajian, pertemuan kelompok Dasa Wisma, dan kunjungan rumah.
  2. Mengadakan kegiatan gerakan cuci tangan bersama untuk menarik perhatian masyarakat, misalnya pada peringatan hari-hari besar kesehatan atau ulang tahun kemerdekaan.
3.      MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT.
Apa itu jamban?

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.


Apa saja jenis jamban yang digunakan?
  1. Jamban cemplung
Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi  menyimpan dan meresapkan cairan kotoran / tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.


  1. Jamban tangki septic / leher angsa                                               
Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya.
Bagaimana memilih jenis jamban?
·         Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air.
·         Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk:
1. Daerah yang cukup air
2. Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan “multiple latrine” yaitu satu lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan oleh beberapa jamban (satu lubang dapat menampung kotoran/tinja dari 3-5 jamban).
·         Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran / tinja hendaknya ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.

Siapa yang diharapkan menggunakan jamban?
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air besar/buang air kecil.

Mengapa harus menggunakan jamban?
  • Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.
  • Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
  • Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit Diare, Kolera Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.
Apa saja syarat  jamban sehat?
  • Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
  • Tidak berbau.
  • Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
  • Tidak mencemari tanah disekitarnya.
  • Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
  • Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
  • Penerangan dan ventilasi cukup.
  • Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
  • Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

Bagaimana cara memelihara jamban sehat?
  • Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
  • Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih.
  • Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
  • Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran,
  • Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
  • Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
Apa peran kader dalam membina masyarakat untuk memiliki dan menggunakan jamban sehat?
  1. Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki serta menggunakan jamban sehat dirumahnya.
  2. Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah tangga yang belum memiliki jamban sehat.
  3. Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat berupaya untuk menggerakkan masyarakat untuk memiliki jamban.
  4. Mengadakan arisan warga untuk membangun jamban sehat secara bergilir.
  5. Menggalang dunia usaha setempat untuk memberi bantuan dalam penyediaan jamban sehat.
  6. Manfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya memiliki dan menggunakan jamban sehat, misalnya melalui penyuluhan kelompok di Posyandu, pertemuan kelompok Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan lain- lain.
  7. Meminta bantuan petugas Puskesmas setempat untuk memberikan bimbingan teknis tentang cara-cara membuat jamban sehat yang sesuai dengan situasi dan kondisi daerah setempat.
4.      MEMBERANTAS JENTIK DI RUMAH.
Mengapa harus memberantas jentik dirumah?

Agar rumah bebas jentik

Apa itu Rumah bebas jentik?

Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk.


Apa itu pemeriksaan jentik berkala (PJB)?
Adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada di dalam rumah seperti bak mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan di luar rumah seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon,pagar bambu, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu.

Siapa yang melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala?
·         Anggota rumah tangga
·         Kader
·         Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
·         Tenaga pemeriksa Jentik lainnya
Apa yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik?
1.      Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
2.      PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-tempat perkembangbiakannya.
3.      3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
·         Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum burung.
·         Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.
·         Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll)
Plus Menghindari gigitan nyamuk:
1.      Menggunakan kelambu ketika tidur.
2.      Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat nyamuk bakar, semprot, oles/diusap ke kulit, dll
3.      Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar.
4.      Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai.
5.      Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak.
6.      Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.
7.      Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air, misalnya ikan cupang, ikan nila, dll.
8.      Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodio, Lavender, Rosemerry,
Apa manfaat rumah bebas jentik?

1.      Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
2.      Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Chikungunya, atau Kaki Gajah.
3.      Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.

Bagaimana cara Pemeriksaan Jentik Berkala?

1.      Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk memeriksa tempat yang sering menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk/tempat penampungan air di dalam dan di luar rumah serta memberikan penyuluhan tentang PSN kepada anggota rumah tangga.
2.      Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
3.      Jika ditemukan jentik, anggota rumah tangga diminta untuk ikut menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan PSN melalui 3 M atau 3 M plus.
4.      Memberikan penjelasan manfaat dan anjuran PSN kepada anggota rumah tangga.
5.      Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik Rumah (kartu yang ditinggalkan di rumah) dan pada Formulir pelaporan ke Puskesmas.

Apa peran kader dalam membina rumah tangga agar menciptakan Rumah bebas Jentik?
  1. Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya PSN dan PJB, misalnya melalui penyuluhan kelompok di Posyandu, pertemuan kelompok Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan melalui media cetak (poster, selebaran, spanduk).
  2. Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat menggerakkan masyarakat untuk melakukan PSN PJB.
  3. Melakukan pemeriksaan jentik berkala secara teratur setiap minggu dan mencatat angka jentik yang ditemukan pada Kartu Jentik Rumah.
  4. Mengumpulkan data angka bebas jentik dari setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja dan melaporkan secara rutin kepada Puskesmas terdekat untuk mendapat tindak lanjut penanganan bila terjadi  masalah/kasus.
  5. Menginformasikan angka jentik yang ditemukan kepada setiap rumah tangga yang dikunjungi sekaligus memberikan penyuluhan agar tetap melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk secara dan menegur secara baik apabila masih terdapat jentik nyamuk.


5.      TIDAK MEROKOK DI DALAM RUMAH
Siapa yang diharapkan tidak merokok di dalam rumah?

Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.

Mengapa harus tidak merokok?

Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah.
Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker, CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.

Apa itu dengan Perokok Aktif dan Perokok Pasif?

1.      Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.
2.      Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok. Perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk tidak menghirup asap rokok.

Apa bahaya perokok aktif dan perokok pasif?
  1. Menyebabkan kerontokan rambut.
  2. Gangguan pada mata, seperti katarak.
  3. Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.
  4. Menyebabkan penyakit paru-paru kronis.
  5. Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
  6. Menyebabkan stoke dan serangan jantung.
  7. Tulang lebih mudah patah.
  8. Menyebabkan kanker kulit.
  9. Menyebabkan kemandulan dan impotensi.
  10. Menyebabkan kanker rahim dan keguguran.


Bagaimana cara berhenti merokok?

Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu  Berhenti Seketika, Menunda, dan Mengurangi. Hal yang paling utama adalah niat dan tekad yang bulat untuk melaksanakan cara tersebut:
  • Seketika
Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil.Bagi perokok berat, mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan karena rokok mengandung zat Adiktif.
  • Menunda
Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari sebelumnya dan selama 7 han berturut-turut, Sebagai contoh : Seorang Perokok biasanya merokok setiap hari pada pukul 07.00 pagi, maka pada:
Hari I   : pukul 09,00
Hari 2 : pukul I 1.00
Hari 3  : pukul 13,00
Hari 4  : pukul 15.00
Hari 5  : pukul 17.00
Hari 6  : pukul 19.00
Hari 7 : pukul 21.00
  • Mengurangi
Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan Jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau yang ditetapkan.
Misalkan dalam sehari-hari seorang perokok menghabiskan 28 batang rokok maka si perokok dapat merencanakan pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan jumlah pengurangan sebanyak 4 batang perhari. Sebagai contoh:
Hari 1            : 24 batang
Hari 2            : 20 batang
Hari 3            : 16 batang
Hari 4            : 12 batang
Hari 5            :   8 batang
Hari 6            :   4 batang
Hari 7            :   0 batang.




Apa peran keluarga dan kader untuk menciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok?
  1. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku tidak merokok kepada seluruh anggota keluarga.
  2. Menggalang kesepakatan keluarga untuk menciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok.
  3. Menegur anggota rumah tangga yang merokok di dalam rumah.
  4. Tidak memberi dukungan kepada ,orang yang merokok dalam bentuk apapun, antara lain dengan tidak memberikan uang untuk membeli rokok, tidak memberikan kesempatan siapa pun untuk merokok di dalam rumah, tidak menyediakan asbak.
  5. Tidak menyuruh anaknya membelikan rokok untuknya.
  6. Orang tua bisa menjadi panutan dalam perilaku tidak merokok.
  7. Melarang anak tidak merokok bukan karena alasan ekonomi, tetapi justru karena alasan kesehatan.
Cegah Penyakit dengan Berhenti Merokok?
Kisah Perokok yang terkena stroke dan kanker paru-paru. Contoh kasus:
  1. Pak Sukro berusia 45 tahun, pensiunan TNI menderita stroke sejak 2 tahun terakhir sebagai akibat perilakunya menjadi perokok berat, Beliau mulai merokok sejak usia 15 tahun. Saat ini Pak Sukro sudah tidak dapat lagi berbicara dengan jelas, berdiri dengan tegak dan berjalan dengan sempurna sehingga tidak dapat menikmati masa tuanya dengan kekayaan yang telah dikumpulkannya semasa produktif dulunya. Sebagian besar hartanya telah terkuras dalam proses pengobatan atau perawatan penyakit yang di deritanya.
  2. Pak Purnama berusia 54 tahun, divonis oleh dokter  menderita kanker paru-paru dan dirawat selama 2 bulan di rumah sakit. Dia berpesan kepada sanak saudaranya dan handai taulannya untuk tidak mengikuti pola hidupnya sebagai perokok yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit seperti kanker paru yang sakit luar biasa dirasakannya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar