PRILAKU HIDUP SEHAT
DAN BERSIH DI RUMAH TANGGA
1.
MENGGUNAKAN
AIR BERSIH.
Mengapa kita harus menggunakan air bersih.
Air adalah kebutuhan dasar yang digunakan sehari-hari untuk
minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat dapur,
mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita tidak terkena penyakit atau
terhindar dari sakit.
Apa syarat-syarat air bersih?
·
Air bersih secarar fisik dapat dibedakan melalui indera,
antaranya dapat dilihat, dirasa, dicium,dan diraba.
·
Air tidak berwarna harus bening/jernih.
·
Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah,
busa, dan kotoran lainnya
·
Air tidak berasa, tidak asin, tidak berasa asam, tidak payau,
dan idak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun.
·
Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk, dan bau
belerang.
Apa manfaat menggunakan air bersih?
·
Terhindar dari gangguan penyakit diare, kolera, disentri,
thypus, cacingan, penyakit mata, penyakit kulit, atau keracunan.
·
Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
Bagaimana cara menjaga kebersihan sumber air
bersih?
·
Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan
sampah paling sedikit 10 meter.
·
Sumber mata air harus dilindungi dari pencemaran.
·
Sumur gali, sumur pompa, kran umum, dan mata air harus dijaga
bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir
sumur harus diplester, dan sumur sebaiknya di beri penutup.
·
Harus di jaga kebersihanya seperti tidak ada genangan air di
sekitar sumber air, tidak ada bercak bercak kotoran, tidak berlumut pada lantai
/ dinding sumur. Ember/gayung pengambil air harus bersih dan tidak diletakkan
di lantai ( ember/gayung di gantung di tiang sumur).
Apa peran kader dalam menggerakan masyarakat
untuk menggunakan air bersih?
- Melakukan pendataan
rumah tangga yang sudah dan belum memiliki ketersediaan air bersih di
rumahnya.
- Melakukan pendataan
rumah tangga yang sulit mendapatkan air bersih.
- Melaporkan kepada
pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah tangga yang sulit untuk
mendapatkan air bersih,
- Bersama pemerintah
desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat berupaya untuk memberi
kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan air bersih di lingkungan tempat
tinggalnya,
- Mengadakan arisan warga
untuk membangun sumur gali atau sumur pompa secara bergilir.
- Membentuk Kelompok
Pemakai Air (POKMAIR) untuk memelihara sumber air bersih yang dipakai
secara bersama, bagi daerah sulit air.
- Menggalang dunia usaha
setempat untuk memberi bantuan dalam penyediaan air bersih.
- Manfaatkan setiap
kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang
pentingnya menggunakan air bersih, misalnya melalui penyuluhan kelompok di
posyandu, pertemuan Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan
desa/kelurahan, kunjungan rumah dan lain-lain.
2.
MENCUCI
TANGAN DENGAN AIR BERSIH DAN SABUN
Mengapa harus mencuci tangan dengan
menggunakan air bersih dan sabun?
1.
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
2.
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena
tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Kapan saja harus mencuci tangan?
·
Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang
binatang, berkebun, dll).
·
Setelah buang air besar.
·
Setelah menceboki bayi atau anak
·
Sebelum makan dan menyuapi anak
·
Sebelum memegang makanan.
·
Sebelum menyusui bayi.
Apa manfaat mencuci tangan?
- Membunuh kuman penyakit
yang ada di tangan.
- Mencegah penularan
penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus,kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut
(ISPA), flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
- Tangan menjadi bersih
dan bebas dari kuman.
Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
- Cuci tangan dengan air
bersih yang mengalir dan meinakai sabun.
- Bersihkan telapak,
pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan.
- Setelah itu keringkan
dengan lap bersih.
Apa peran kader dalam membina perilaku cuci
tangan?
- Memanfaatkan setiap
kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang
pentingnya perilaku cuci tangan, misalnya melalui penyuluhan kelompok di
posyandu, arisan, pengajian, pertemuan kelompok Dasa Wisma, dan kunjungan
rumah.
- Mengadakan kegiatan
gerakan cuci tangan bersama untuk menarik perhatian masyarakat, misalnya
pada peringatan hari-hari besar kesehatan atau ulang tahun kemerdekaan.
3.
MENGGUNAKAN
JAMBAN SEHAT.
Apa itu jamban?
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan
kotoran dan air untuk membersihkannya.
Apa saja jenis jamban yang digunakan?
- Jamban cemplung
Adalah jamban yang penampungannya berupa
lubang yang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran / tinja ke
dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung
diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
- Jamban tangki septic /
leher
angsa
Adalah jamban berbentuk leher angsa yang
penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses
penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya.
Bagaimana memilih jenis jamban?
·
Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air.
·
Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk:
1. Daerah yang
cukup air
2. Daerah yang
padat penduduk, karena dapat menggunakan “multiple latrine” yaitu
satu lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan oleh beberapa jamban
(satu lubang dapat menampung kotoran/tinja dari 3-5 jamban).
·
Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran / tinja
hendaknya ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.
Siapa yang diharapkan menggunakan jamban?
Setiap
anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air besar/buang air
kecil.
Mengapa harus menggunakan jamban?
- Menjaga lingkungan
bersih, sehat, dan tidak berbau.
- Tidak mencemari sumber
air yang ada disekitarnya.
- Tidak mengundang
datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit Diare,
Kolera Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit
kulit, dan keracunan.
Apa saja syarat jamban sehat?
- Tidak mencemari sumber
air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal
10 meter)
- Tidak berbau.
- Kotoran tidak dapat
dijamah oleh serangga dan tikus.
- Tidak mencemari tanah disekitarnya.
- Mudah dibersihkan dan
aman digunakan.
- Dilengkapi dinding dan
atap pelindung.
- Penerangan dan ventilasi
cukup.
- Lantai kedap air dan
luas ruangan memadai.
- Tersedia air, sabun, dan
alat pembersih.
Bagaimana cara memelihara jamban sehat?
- Lantai jamban hendaknya
selalu bersih dan tidak ada genangan air.
- Bersihkan jamban secara
teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih.
- Di dalam jamban tidak
ada kotoran yang terlihat.
- Tidak ada serangga,
(kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran,
- Tersedia alat pembersih
(sabun, sikat, dan air bersih).
- Bila ada kerusakan,
segera diperbaiki.
Apa peran kader dalam membina masyarakat untuk
memiliki dan menggunakan jamban sehat?
- Melakukan pendataan
rumah tangga yang sudah dan belum memiliki serta menggunakan jamban sehat
dirumahnya.
- Melaporkan kepada
pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah tangga yang belum memiliki
jamban sehat.
- Bersama pemerintah
desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat berupaya untuk menggerakkan
masyarakat untuk memiliki jamban.
- Mengadakan arisan warga
untuk membangun jamban sehat secara bergilir.
- Menggalang dunia usaha
setempat untuk memberi bantuan dalam penyediaan jamban sehat.
- Manfaatkan setiap
kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang
pentingnya memiliki dan menggunakan jamban sehat, misalnya melalui
penyuluhan kelompok di Posyandu, pertemuan kelompok Dasa Wisma, arisan,
pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan lain- lain.
- Meminta bantuan petugas
Puskesmas setempat untuk memberikan bimbingan teknis tentang cara-cara
membuat jamban sehat yang sesuai dengan situasi dan kondisi daerah
setempat.
4.
MEMBERANTAS
JENTIK DI RUMAH.
Mengapa harus memberantas jentik dirumah?
Agar rumah bebas jentik
Apa itu Rumah bebas jentik?
Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk.
Apa itu pemeriksaan jentik berkala (PJB)?
Adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk
(tempat-tempat penampungan air) yang ada di dalam rumah seperti bak mandi/WC,
vas bunga, tatakan kulkas, dll dan di luar rumah seperti talang air, alas pot
kembang, ketiak daun, lubang pohon,pagar bambu, dll yang dilakukan secara
teratur setiap minggu.
Siapa yang melakukan Pemeriksaan Jentik
Berkala?
·
Anggota rumah tangga
·
Kader
·
Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
·
Tenaga pemeriksa Jentik lainnya
Apa yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas
Jentik?
1. Lakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan
nyamuk).
2.
PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong
nyamuk penular berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya,
Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-tempat perkembangbiakannya.
3. 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat
PSN yaitu:
·
Menguras dan menyikat
tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot
kembang dan tempat air minum burung.
·
Menutup rapat-rapat
tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol, lubang pohon,
lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.
·
Mengubur atau
menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas,
kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua,
plastik kresek,dll)
Plus Menghindari gigitan nyamuk:
1. Menggunakan
kelambu ketika tidur.
2.
Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat
nyamuk bakar, semprot, oles/diusap ke kulit, dll
3.
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar.
4.
Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai.
5.
Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak.
6.
Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di
tempat-tempat yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit
air.
7.
Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air,
misalnya ikan cupang, ikan nila, dll.
8. Menanam
tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodio, Lavender, Rosemerry,
Apa manfaat rumah bebas jentik?
1. Populasi nyamuk
menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan perantara nyamuk dapat
dicegah atau dikurangi.
2.
Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar
seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Chikungunya, atau Kaki Gajah.
3. Lingkungan
rumah menjadi bersih dan sehat.
Bagaimana cara Pemeriksaan Jentik Berkala?
1. Mengunjungi
setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk memeriksa tempat yang
sering menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk/tempat penampungan air di dalam
dan di luar rumah serta memberikan penyuluhan tentang PSN kepada anggota rumah
tangga.
2.
Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
3.
Jika ditemukan jentik, anggota rumah tangga diminta untuk ikut
menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan PSN melalui 3
M atau 3 M plus.
4.
Memberikan penjelasan manfaat dan anjuran PSN kepada anggota
rumah tangga.
5.
Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik Rumah (kartu
yang ditinggalkan di rumah) dan pada Formulir pelaporan ke Puskesmas.
Apa peran kader dalam membina rumah tangga
agar menciptakan Rumah bebas Jentik?
- Memanfaatkan setiap
kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang
pentingnya PSN dan PJB, misalnya melalui penyuluhan kelompok di Posyandu,
pertemuan kelompok Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan
desa/kelurahan, kunjungan rumah dan melalui media cetak (poster, selebaran,
spanduk).
- Bersama pemerintah
desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat menggerakkan masyarakat untuk
melakukan PSN PJB.
- Melakukan pemeriksaan
jentik berkala secara teratur setiap minggu dan mencatat angka jentik yang
ditemukan pada Kartu Jentik Rumah.
- Mengumpulkan data angka
bebas jentik dari setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja dan
melaporkan secara rutin kepada Puskesmas terdekat untuk mendapat tindak
lanjut penanganan bila terjadi masalah/kasus.
- Menginformasikan angka
jentik yang ditemukan kepada setiap rumah tangga yang dikunjungi sekaligus
memberikan penyuluhan agar tetap melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk
secara dan menegur secara baik apabila masih terdapat jentik nyamuk.
5.
TIDAK MEROKOK
DI DALAM RUMAH
Siapa yang diharapkan tidak merokok di dalam
rumah?
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.
Mengapa harus tidak merokok?
Rokok
ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan
sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah
Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).Nikotin menyebabkan ketagihan dan
merusakjantung dan aliran darah.
Tar
menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker, CO menyebabkan berkurangnya
kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
Apa itu dengan Perokok Aktif dan Perokok
Pasif?
1. Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara
rutin dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang
yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba
dan cara menghisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap
masuk ke dalam paru-paru.
2. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup
asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan
orang yang sedang merokok. Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap
rokok. Perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk tidak menghirup asap
rokok.
Apa bahaya perokok aktif dan perokok pasif?
- Menyebabkan kerontokan
rambut.
- Gangguan pada mata,
seperti katarak.
- Kehilangan pendengaran
lebih awal dibanding bukan perokok.
- Menyebabkan penyakit
paru-paru kronis.
- Merusak gigi dan
menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
- Menyebabkan stoke dan
serangan jantung.
- Tulang lebih mudah
patah.
- Menyebabkan kanker
kulit.
- Menyebabkan kemandulan
dan impotensi.
- Menyebabkan kanker rahim
dan keguguran.
Bagaimana cara berhenti merokok?
Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu Berhenti
Seketika, Menunda, dan Mengurangi. Hal yang paling utama adalah niat dan tekad
yang bulat untuk melaksanakan cara tersebut:
- Seketika
Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil.Bagi perokok
berat, mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan
karena rokok mengandung zat Adiktif.
- Menunda
Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari
sebelumnya dan selama 7 han berturut-turut, Sebagai contoh : Seorang Perokok
biasanya merokok setiap hari pada pukul 07.00 pagi, maka pada:
Hari
I : pukul 09,00
Hari
2 : pukul I 1.00
Hari
3 : pukul 13,00
Hari
4 : pukul 15.00
Hari
5 : pukul 17.00
Hari
6 : pukul 19.00
Hari
7 : pukul 21.00
- Mengurangi
Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara
berangsur-angsur dengan Jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau
yang ditetapkan.
Misalkan
dalam sehari-hari seorang perokok menghabiskan 28 batang rokok maka si perokok
dapat merencanakan pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan jumlah
pengurangan sebanyak 4 batang perhari. Sebagai contoh:
Hari
1 : 24 batang
Hari
2 : 20 batang
Hari
3 : 16 batang
Hari
4 : 12 batang
Hari
5 : 8 batang
Hari
6 : 4
batang
Hari
7 : 0
batang.
Apa peran keluarga dan kader untuk menciptakan
Rumah Tanpa Asap Rokok?
- Memberikan penyuluhan
tentang pentingnya perilaku tidak merokok kepada seluruh anggota keluarga.
- Menggalang kesepakatan
keluarga untuk menciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok.
- Menegur anggota rumah
tangga yang merokok di dalam rumah.
- Tidak memberi dukungan
kepada ,orang yang merokok dalam bentuk apapun, antara lain dengan tidak
memberikan uang untuk membeli rokok, tidak memberikan kesempatan siapa pun
untuk merokok di dalam rumah, tidak menyediakan asbak.
- Tidak menyuruh anaknya
membelikan rokok untuknya.
- Orang tua bisa menjadi
panutan dalam perilaku tidak merokok.
- Melarang anak tidak
merokok bukan karena alasan ekonomi, tetapi justru karena alasan
kesehatan.
Cegah Penyakit dengan Berhenti Merokok?
Kisah
Perokok yang terkena stroke dan kanker paru-paru. Contoh kasus:
- Pak Sukro berusia 45
tahun, pensiunan TNI menderita stroke sejak 2 tahun terakhir sebagai
akibat perilakunya menjadi perokok berat, Beliau mulai merokok sejak usia
15 tahun. Saat ini Pak Sukro sudah tidak dapat lagi berbicara dengan
jelas, berdiri dengan tegak dan berjalan dengan sempurna sehingga tidak
dapat menikmati masa tuanya dengan kekayaan yang telah dikumpulkannya
semasa produktif dulunya. Sebagian besar hartanya telah terkuras dalam
proses pengobatan atau perawatan penyakit yang di deritanya.
- Pak Purnama berusia 54
tahun, divonis oleh dokter menderita kanker paru-paru dan dirawat
selama 2 bulan di rumah sakit. Dia berpesan kepada sanak saudaranya dan
handai taulannya untuk tidak mengikuti pola hidupnya sebagai perokok yang
dapat mengakibatkan berbagai penyakit seperti kanker paru yang sakit luar
biasa dirasakannya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar