LAPORAN PRAKTIKUM
SANITASI TEMPAT UMUM DAN WISATA
PEMERIKSAAN
KESEHATAN SANITASI TRANSERA HOTEL
Di
susun oleh : kelompok 1
Burhanuddin Kalana Jaya
Nur
Halimah
Marta
Lena
Liyenti
Winarti
Melly
Yulianti
Leovardus
Randy
Rangga Radiansyah
Zevy
Syah Reza
Asep
Faturahman
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN D-III
POLITEHNIK KESEHATAN KEMENKES
PONTIANAK
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia_Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan laporan hasil
Praktik Sanitasi Tempat Umum Dan Wisata yang berjudul Pemeriksaan Kesehatan Sanitasi Transera
Hotel ini. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada dosen Praktik
Sanitasi Tempat Umum Dan Wisata yaitu Yulia, SKM, M.Kes yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang
bagaimana menyelesaikan laporan ini.
Laporan
ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana cara melakukan
penilaian pemeriksaan kesehatan Transera
Hotel yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Laporan ini di susun oleh
teman-teman kelompok 1
(satu)
dengan berbagai halangan. Baik itu yang datang dari teman-teman kelompok 1 (satu)
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.
Semoga
laporan saya dapat bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi khususnya pada
teman-teman kelompok 1
(satu)
dan semua yang membaca laporan kelompok 1
ini dan mudah-mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan, saya mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penulis,
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri
pariwisata seperti hotel dan restoran serta usaha boga lainnya, akhir-akhir ini
semakin berkembang yang menuntut adanya suatu penciptaan suasana yang nyaman
dari berbagai aspek untuk diberikan atau ditawarkan sebagai suatu produk kepada
calon pelanggannya. Secara umum, produk yang dijual oleh pihak manajemen hotel
terdiri dari dua produk utama yaitu produk nyata (Tangible Product) seperti
kamar hotel, restoran, spa, dan berbagai fasilitas hotel lainnya dan produk
tidak nyata (Intangible Product) seperti kenyamanan, layanan, suasana dan lain
sebagainya
Sebuah
Hotel hendaknya memiliki standar tersendiri. yang ditekankan kepada setiap
karyawan dalam memberikan layanan kepada pelanggan khususnya aspek instangible
produk sebagai salah satu jasa yang siap dinikmati, utamanya pada bagian dapur
(kitchen) restoran hotel perihal kesehatan dan kebersihan (sanitasi, hygiene)
dalam pengelolaan makanan.
Sanitasi
menurut WHO (World Health Organisation) adalah “suatu usaha untuk mengawasi
beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama pada
hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan
kelangsungan hidup. Sedang hygiene adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan perorangan, makanan dan
minuman karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan.
Menurut
SK Dirjen Pariwisata, sanitasi hygiene adalah meliputi perorangan, makanan dan
minuman serta lingkungan, dan tujuan diadakannya usaha sanitasi dan hygiene adalah
untuk mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan lain
sebagai akibat dari adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup manusia.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum .
Untuk memperoleh tentang keadaan gambaran higiene sanitasi di Transera Hotel.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui
gambaran hygiene sanitasi pengelolaan
makanan hotel.
b. Mengetahui
gambaran konstruksi bangunan Transera
Hotel.
c. Mengetahui
pelaksanaan pengelolaan sanitasi di Transera
Hotel.
d. Memberikan
masukan kepada pihak pengelola Transera
Hotel untuk meminimasi kemungkinan bahaya yang terjadi dari keadaan sanitasi
yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Hotel
Hotel
merupakan suatu industri atau usaha jasa yang dikelola secara komersial. Artinya
dalam menyediakan jasa yang biasa juga dsebut sebagai “product” kepada calon
konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Produk jasa yang disediakan hotel umumnya terdiri dari dua bentuk yaitu
1. Produk
nyata (Tangible Product) yang meliputi fasilitas hotel seperti kamar tidur,
restoran, bar, swimming poll, coffee shop, binatu/loundry dan lain sebagainya
2.
Produk tidak nyata (Intangible Product)
yang meliputi pelayanan jasa seperti layanan makanan dan minuman, layanan
kebersihan kamar, layanan kantor depan dan lain sebagainya. Tangible product
lebih menekankan kepada penyediaan sarana dan prasarana pendukung (fasilitas
fisik hotel), sedang Intangible product lebih menekankan pada penyelenggaraan
layanan jasa yang dilakukan oleh petugas-petugas atau pegawai hotel kepada
tamu.
Terkait
hal tersebut di atas, Soekadijo (1995:92) mengemukakan bahwa :
Ø untuk
melaksanakan pemberian jasa yang demikian itu hotel menyediakan
fasilitas-fasilitas dan pelayanan-pelayanan yang pokok-pokoknya berupa :
- Tempat untuk beristirahat dan kamar tidur,
- Tempat dan ruangan untuk makan dan minum; restoran, bar dan coffee shop.
- Toilet dan kamar mandi
- pelayanan umum untuk memenuhi segala macam kebutuhan lain dari para tamu
Hotel
sebagai suatu usaha jasa merupakan sarana pendukung kegiatan pariwisata, dimana
pengelolaannya dilakukan secara profesional dan didukung oleh tenaga-tenaga
yang memiliki kompetensi/keterampilan baik dalam bidang perhotelan. Dengan
keterlibatan hotel sebagai sarana pendukung pariwisata ini diharapkan dapat
membuka dan memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
Sejalan
dengan uraian tersebut, Spillane (1994:135) mengemukakan bahwa :
Pembinaan
produk wisata merupakan usaha terus menerus untuk meningkatkan mutu maupun
pelayanan dari berbagai unsur produk wisata itu, misalnya jasa penginapan, jasa
angkutan wisata, jasa hiburan, makanan, jasa tur dan sebagainya. Pembinaan
tersebut dapat berupa berbagai kombinasi usaha-usaha seperti pendidikan dan
latihan, pengaturan/pengarahan pemerintah, pemberian rangsangan, ataupun
terciptanya kondisi iklim persaingan yang sehat yang mendorong peningkatan mutu
produk dan layanan
Berdasarkan
uraian di atas, maka keberadaan tenaga-tenaga yang memiliki kompetensi yang
baik dalam bidang perhotelan khususnya di hotel akan memberikan atau membawa
keuntungan bagi pihak hotel dimana dengan demikian akan dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan bagi konsumen itu sendiri, dalam hal ini adalah
pelayanan makanan dan minuman yang diselenggarakan hotel.
B. Pengertian Dan Peranan Higiene Dan Sanitasi Hotel
1. Pengertian Sanitasi dan Hygiene
Sanitasi adalah usaha
pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik manusia yang mempengaruhi
atau mungkin dipengaruhi, sehingga merugikan perkembangan fisik, kesehatan, dan
kelangsungan hidup.
Hygiene (ilmu kesehatan) adalah ilmu
yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan. Secara garis besar
perbedaan antara hygiene dan sanitasi adalah terletak pada hal bahwa hygiene
lebih mengarahkan keaktifannya kepada manusia (perseorangan atau masyarakat
umum) sedangkan sanitasi lebih menitik beratkan pengendalian faktor-faktor
lingkungan hidup manusia.
Hotel
adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan
pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang
yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar
sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
Sedangkan
pengertian yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing Inc.(1995) yang
menyebutkan bahwa : Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat
menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.
Selanjutnya
dijelaskan oleh United State Lodging Industri bahwa, yang utama hotel terbagi
menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Transient Hotel,
adalah hotel yang letak / lokasinya ditengah kota dengan jenis tamu yang
menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
2. Residential Hotel,
adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah berbentuk apartemen dengan
kamar-kamarnya dan disewakan secara bulanan atau tahunan. Residential Hotel
juga menyediakan kemudahan-kemudahan, seperti : layaknya hotel, seperti :
restoran, pelayanan makanan yang diantar ke kamar, dan pelayanan kebersihan
kamar.
3. Resort Hotel,
adalah hotel yang pada umumnya berlokasi dan juga ruang serta fasilitas
konfrensi untuk tamu-tamunya.
Hotel
merupakan sektor industri yang bergerak dalam bidang jasa dan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan kepariwisataan, dimana hotel dituntut dapat memberikan
kepuasan kepada tamu baik dari fasilitas yang disediakan dalam memenuhi
kebutuhan tamu. Oleh sebab itu, pihak hotel harus mampu menciptakan suasana
yang di butuhkan oleh tamu, salah satu caranya meningkatkan Higiene dan
Sanitasi.
Hotel
yang saniter akan sangat menunjang dalam memberikan kepuasan kepada para
pengunjung. Dalam hal ini sanitasi dapat mempunyai peranan Phisik dan
Psikologi.
1. Peranan Phisik
Sanitasi diharapkan dapat memberikan
jaminan kebersihan umum di luar atau di dalam bangunan hotel. Pengertian
kebersihan disini dalam arti luas yang meliputi : kebersihan air,
makanan-minuman, kuman – kuman dapur, WC, peralatan serta bebas dari ganguan
serangga dan binatang pengerat (Tikus).
2. Peranan Psikologis
Peranan sanitasi hotel disini adalah
dapat menjamin rasa kepuasan dari para tamu/pengunjung hotel tersebut maupun
para karyawan/pengelolaan hotel. Kepuasan tersebut dalam arti memberikan rasa
“relax”, comfort, security, safety dan Privacy.
2. Manfaat Sanitasi Hotel
Sanitasi hotel mempunyai manfaat yaitu :
a. Manfaat dari segi kesehatan.
b. Menjamin lingkungan kerja yang
saniter.
c. Melindungi tamu maupun karyawan
hotel dari gangguan faktor lingkungan yang merugikan kesehatan fisik maupun
mental.
d. Mencegah terjadinya penularan
penyakit dan penyakit akibat kerja.
e. Mencegah terjadinya kecelakaan.
f. Manfaat dari segi “Business
Operational’ Hotel.
g. Keadaan hotel yang saniter sangat
berguna untuk “Sales Promotion” yang secara tidak langsung dapat meningkatkan
jumlah tamu.
h. Meningkatkan nilai peringkat dari
hotel tersebut.
3. Sasaran Sanitasi Hotel
1. Sasaran sanitasi di wilayah luar
bangunan hotel
Adapun tempat-tempat diluar bangunan hotel yang perlu
diperhatikan dalam penerapan higiene dan sanitasi hotel, antara lain :
a. Tempat parkir
· Cukup luas untuk menampung kendaraan
tamu hotel sebagai patokan untuk setiap 5 kamar perlu disediakan 1 tempat
parkir.
· Lantai parkir harus keras, sebaiknya
diaspal atau dibeton, sehingga tidak becek pada waktu hujan dan tidak berdebu
pada waktu musim kemarau.
· Diberikan lampu penerangan sesuai
luas tempat parkir.
· Perlu dipasang rambu – rambu lalu
lintas untuk mencegah terjadinya ketidak teraturan kendaraan.
· Perlu disediakan gardu parkir
lengkap dengan WC dan urinoir.
b. Pertamanan dan pertanaman
Yang dimaksud disini ialah sebidang tanah yang ditanami oleh
berbagai macam tanaman dengan maksud untuk memperindah pemandangan, mencegah
terjadinya erosi, menjaga kesegaran udara.
c. Penyediaan air
Penyediaan air untuk hotel perlu mendapat perhatian dan
harus memenuhi persyaratan standart sesuai peraturan yang berlaku (Permenkes
No. 416/Menkes/PU/IX/1990).Penyediaan air untuk hotel dapat diperoleh dari :
· Air ledeng ( PAM)
· Air tanah (Sumur bor)
d. Pembuangan Sampah
Secara umum cara – cara penanganan
sampah meliputi 4 kegiatan, yaitu :
·
Penampungan.
·
Pengumpulan.
·
Pengangkutan.
2. Sasaran sanitasi di wilayah dalam
bangunan hotel
Sasaran sanitasi di wilayah dalam
bangunan hotel meliputi sanitasi umum, sanitasi kamar dan lain-lain.
a. Sanitasi umum
Sasaran sanitasi umum ini meliputi
bangunan/gedung hotel.
·
Harus
kuat/kokoh, tidak memungkinkan sebagai tempat berkembang biaknya serangga dan
tikus.
·
Penggunaan
ruangan dipergunakan sesuai dengan fungsinya.
·
Konstruksi
lantai bersih dan tidak licin.
·
Bagian
yang selalu kontak dengan air dibuat miring ke arah saluran pembuangan air agar
tidak membentuk genangan air.
·
Dinding
bersih permukaan yang selalu berkontak dengan air harus kedap air.
·
Atap
harus kuat dan tidak bocor serta tidak memungkinkan terjadinya genangan air.
·
Tinggi
langit-langit dari lantai minimal 2,5 meter.
·
Pintu
dapat dibuka dan ditutup serta dikunci dengan baik serta dapat mencegah
masuknya binatang pengganggu.
·
Pencahayaan.
Adapun pembagian-pembagiannya sebagai berikut :
- Ruang untuk kegiatan dengan resiko kecelakaan tinggi > 300 lux
- Lampu tamu > 60 lux.
- Lampu tidur > 5 lux.
- Lampu baca > 100 lux .
- Lampu relax > 30 lux.
Adapun pembagian-pembagiannya sebagai berikut :
- Ruang untuk kegiatan dengan resiko kecelakaan tinggi > 300 lux
- Lampu tamu > 60 lux.
- Lampu tidur > 5 lux.
- Lampu baca > 100 lux .
- Lampu relax > 30 lux.
·
Fasilitas
hotel meliputi kebersihan tirai, karpet, furniture, elevator dan lain-lain.
b. Sanitasi kamar
Kamar merupakan suatu bagian dari
hotel yang sangat penting agar para tamu bebas dapat beristirahat dan melakukan
apa saja tanpa terganggu. Syarat sanitasi kamar hotel meliputi :
1. Kebersihan umum
Kamar harus selalu dibersihkan
setiap hari karena kamar dapat dikotori oleh debu, zat kimia bahkan lumut,
jamur atau kuman. Pengotoran oleh debu dapat dihilangkan dengan jalan menyapu
dan membersihkan ruangan termasuk perabotan kamar yang ada secara rutin.
Pengotoran oleh zat kimia misalnya noda-noda pada lantai, dinding, taplak meja
dan lain-lain dibersihkan dengan memakai zat kimia tertentu yang dapat dipakai
untuk menghilangkan noda-noda tersebut. Sedangkan pengotoran oleh lumut atau
cendawan dapat terjadi apabila dalam keadaan lembab, ini dapat dicegah dengan
mencari sumber terjadinya kelembaban tersebut kemudian diperbaiki.
2. Kebersihan dan persyaratan fasilitas
dan peralatan kamar
a. WC/Urinoir
Pada umumnya, disuatu hotel terutama
yang bertaraf internasional WC biasanya tidak berdiri sendiri tetapi
bersama-sama dengan urinoir dan kamar mandi berada dalam satu unit ruangan
tersendiri yang disebut toilet room dan biasanya berada dalam kamar.
Persyaratan untuk WC/urinoir :
·
Bersih
dan tidak berbau.
·
Tipenya
harus water seal (closet) dan dilengkapi tempat cuci tangan.
·
Pada
hotel yang bertaraf internasional perlu dilengkapi kertas toilet.
·
Harus
di disinfeksi baik di lantai maupun bagian luar dari howl toiletnya tiap kali
tamu check out.
b. Kamar Mandi
Persyaratan untuk kamar mandi :
·
Bersih
dan tidak berbau.
·
Lantai
tidak boleh licin.
·
Dibuat
dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak merembeskan air.
·
Dinding
kamar mandi harus dari bahan kedap air.
·
Bila
memakai bath tubo perlu di lengkapi dengan shower, kran air dingin dan panas,
tirai penutup dan keset kaki serta di lengkapi kaca toilet.
c. Tempat Tidur
Secara umum, persyaratan untuk kamar
tidur sebagai berikut :
·
Kondisi
ruangan tidak pengap dan berbau.
·
Bebas
dari kuman-kuman patogen.
·
Bersih
dan tertata rapi.
·
Suhunya
sekitar 18-28 0 c.
·
Kelembaban
sekitar 40-70 %.
·
Dinding,
pintu, jendela yang tembus pandang atau cahaya dilengkapi dengan tirai.
d. Penerangan
Persyaratan untuk penerangan kamar :
·
Harus
dapat memberikan suasana tenang.
·
Tidak
menyilaukan.
·
Untuk
beberapa jenis lampu tetentu perlu dipasang kop lampu agar sinarnya tidak
langsung menyinari tempat tidur.
Intensitas cahaya yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Lampu untuk pintu masuk : 25-40
watt.
2. Lampu langit-langit kamar : 100
watt.
3. Lampu untuk tirai : 40 watt.
4. Lampu meja kamar : 40-60 watt.
5. Lampu baca : 40 watt.
6. Lampu tidur pojok : 25 watt.
C. Klasifikasi Hotel
Di
Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan klasifikasi hotel
berdasarkan penilaian-penilaian tertentu sebagai berikut :
·
Luas Bangunan.
·
Bentuk Bangunan.
·
Perlengkapan
(fasilitas)
·
Mutu
Pelayanan.
Namun pada tahun 1977 ternyata
sistem klasifikasi yang telah ditetapkan tersebutdianggap tidak sesuai lagi.
Maka dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.PM.10/PW. 301/Pdb –
77tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi
hotel secara minimum didasarkan pada :
·
Jumlah Kamar yang tersedia.
·
Fasilitas yang tersedia.
·
Peralatan yang digunakan.
·
Mutu Pelayanan ( yang dimiliki ).
Berdasarkan pada penilaian tersebut,
hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke
dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :
·
Hotel Bintang 1 (*)
·
Hotel Bintang 2 (**)
·
Hotel Bintang 3 (***)
·
Hotel Bintang 4 (****)
·
Hotel Bintang 5 (*****)
Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi
standar kelima kelas tersebut, ataupun yangberada
di bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut Hotel Non
Bintang.
Pada tahun 1970-an sampai dengan tahun 2001,
penggolongan kelas hotel bintang 1sampai dengan bintang 5 lebih mengarah ke
aspek bangunannya seperti luas bangunan,
jumlah kamar dan fasilitas penunjang hotel
dengan bobot penilaian yang tinggi. Tetapi sejak tahun 2002 berdasarkan
Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. KM 3/HK 001/MKP 02 tentang
penggolongan kelas hotel, bobot penilaian aspek mutu pelayanan lebih tinggi dibandingkan dengan aspek fasilitas bangunannya.
Pengelompokan
hotel menurut standard hotel yaitu :
·
Hotel international standard.
·
Hotel semi international standard.
·
Hotel national standard.
·
Hotel non national standard ( non claccipied ).
Penentuan
standard hotel tersebut didasarkan atas beberapa system yaitu :
·
Management system ( sistem pengelolaan ).
·
Room capacity system ( sistem kapasitas kamar ).
·
Facilities system ( sistem fasilitas yang dimiliki ).
·
Employment system ( sistem penempatan pegawai ).
·
Administration
system ( sistem administrasi ).
Pengelompokan
jenis hotel menurut ukuran besar / kecilnya hotel yaitu :
·
Hotel kecil ( small hotel ) : jumlah kamarnya kurang
dari 26 kamar tamu.
·
Hotel rata – rata kecil sedang ( small average size
hotel ): jumlah kamar 26 – 99 kamar tamu.
·
Hotel
rata – rata sedang menengah ( medium average size hotel ) : jumlah kamar 100– 299 kamar tamu.
·
Hotel besar ( large hotel ) : jumlah kamar 300 – 3000
kamar tamu.
Pengelompokan
hotel menurut sistem perencanaan / penentuan tarifnya yaitu :
·
European
Plan ( EP ) : sistem penentuan tarif yang dicantumkan hanya harga sewa kamarnya tidak termasuk makan – minum dan
lainnya.
·
American
Plan ( AP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar ala Amerika dimana hargayang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali
makan.
·
Full
American Plan ( FAP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan + 3
extras.
·
Modified
American Plan ( MAP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 2 meals.
·
Bermuda
Plan atau Dual Plan ( BP / DP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1
breakfast.
·
Continental
Plan ( CP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast ala
continental.
Pengelompokan
hotel menurut lokasi yaitu :
·
City Hotel atau Business Hotel.
·
Highway hotel atau motor hotel.
·
Mountain
hotel.
·
Resort hotel atau beach hotel.
Pengelompokan
hotel menurut ukuran mayoritas tamunya yang menginap yaitu :
·
Hotel yang mayoritas tamunya “ businessman “ disebut
business hotel.
·
Hotel yang mayoritas tamunya remaja disebut youth hotel
( hostel ).
·
Hotel yang mayoritas tamunya adalah wanita disebut woman
hotel.
·
Hotel yang mayoritas tamunya adalah orang tua yang ingin
istirahat ( cure hotel ).
Pengelompokan
hotel yang ditinjau dari segi hari – hari operasinya yaitu :
·
Seasonal hotel , hotel yang hanya beroperasi secara
musiman.
·
Year around operating days hotel , hotel yang beroperasi
sepanjang tahun.
D. Persyaratan Hotel
Menurut Keputusan Direktrur Jenderal Pariwisata No. 14/U//88
Tentang Pelaksanaan Ketentuan Usaha dn Penggolongan Hotel Persyaratan Kelas
Hotel Berbintang 4 yaitu sebagai berikut :
a) Lokasi dan Lingkungan
· Mudah dicapai kendaraan umum/pribadi
roda empat langsung ke area hotel.
· Bebas polusi.
b) Taman
Di dalam atau di luar ruangan.
c) Tempat Parkir
Kapasitas 1 : 6 dengan jumlah kamar
hotel.
d) Olahraga Dan Rekreasi
· Tersedia sarana kolam renang untuk
dewasa dan untuk anak-anak dengan fasilitasnya.
· Tersedia 2 sarana olahraga dan
rekreasi lainnya yang merupakan pilihan :
a.
Fitness
centre
b.
Sauna
c.
Squash
d.
Game
Room
e.
Bowling
f.
Tennis
e) Bangunan
· Unsur dekorasi Indonesia harus
tercermin dalam :
a.
Lobby
b.
Kamar
tidur
c.
Restaurant
d.
Function
room
· Peralatan teknis bangunan :
Transportasi
mekanis/elevator : kapasitas minimal 6 orang, elevator tamu dengan pelayanan
terpisah.
· Utilitas
a.
Air
: tersedia instalasi air dingin dan panas.
b.
Listrik
: tersedia genset dengan kapasitas minimal 50% kapasitas PLN.
c.
Tata
Udara : pendinginan dengan AC, untuk ruang yang tidak mempergunakan AC,
ventilasi harus baik.
d.
Tersedia
ruang mekanik dan workshop.
e.
Komunikasi
:
·
tersedia
telepon 4 saluran untuk sambungan lokal, interlokal dan interlokal,
·
tersedia
house phone dan PABX,
·
tersedia
Telex, sentral TV, Radio dan Paging Sistem.
·
Pencegahan
bahaya kebakaran :
a.
Alat
deteksi dini (asap/panas)
b.
Alat
pencegahan/pemadam kebakaran (Fire Extinguisher, Fire Hydrant, Sprinkler
Sistem).
c.
Pintu
dan Tangga darurat.
d.
Pintu
kamar tahan api (bangunan diatas 4 lantai).
·
Keamanan
(pos jaga pada tiap pintu keluar masuk).
·
Pembuangan
limbah.
f) Kamar Tamu
· Jumlah kamar minimal : dalam 50
kamar standard terdapat 3 kamar suite semua kamar dilengkapi kamar mandi di
dalam.
· Luas minimal kamar standard : 24 m2
dan kamar suite : 48 m2.
· Tinggi kamar minimal : 2,60 m.
· Perlengkapan kamar tidur :
a. Tempat tidur untuk 1 atau 2 orang.
b. Almari pakaian, meja kecil disamping
tempat tidur, meja rias dengan kursi, meja dengan 2 buah kursi sofa, koper dan
TV.
· Perlengkapan kamar mandi : Bathtub, tempat
cuci tangan dan kaca rias, dan WC (+ bidet untuk kamar suite).
· Tersedia alat pengatur AC di kamar
tidur dan ventilasi/exhaust fan di kamar mandi.
· Sebagian interior kamar mencerminkan
suasana Indonesia.
g) Ruang Makan
· Tersedia minimal 2 restaurant yang berbeda
jenisnya.
· Standard luas 1,5 m2/tempat
duduk.
· Tinggi restaurant > tinggi kamar
tidur (2,60 m).
· Restaurant yang letaknya tidak
bersampingan dengan lobby harus dilengkapi dengan toilet.
· Letak restaurant berhubungan
langsung dengan dapur (induk/tambahan).
h) Bar
· Tersedia 1 bar terpisah dari
restaurant.
· Standard luas 1,1 m2/tempat
duduk.
· Untuk ruang bar yang tertutup harus
dilengkapi dengan AC.
i) Function Room
· Tersedia minimal 1 function room
dengan pintu masuk terpisah dari lobby.
· Function room yang tidak terletak 1
lantai dengan lobby harus dilengkapi dengan toilet umum.
j) Area Publik
· Lobby : luas minimal 100 m2
dan tata udara diatur dengan atau tanpa pengatur suhu.
· Lounge : perlengkapan meja dan kursi
sofa.
· Telepon umum : tersedia telepon umum
yaitu 2 extern dan 2 intern.
· Toilet umum : toilet pria yaitu 4
urinoir, 2 WC dan wastafel.
k) Area Adminitrasi
· Tersedia tempat penerimaan tamu,
information, kasir, ruang penitipan barang berharga, ruang penitipan barang
tamu, ruang pemesanan kamar hotel, ruang pimpinan front office, ruang operator
telepon.
· Tersedia kantor pimpinan hotel,
wakil pimpinan, pemasaran, personalia, pembelian, keuangan.
l) Area Tata Graha
· Tersedia uniform room.
· Tersedia ruang lona dengan luas
minimal 50 m2.
· Tersedia ruang pelayanan kamar tamu
minimal 1 buah untuk setiap kamar.
· Tersedia area lost and found dengan
luas minimal 20 m2.
m) Area Binatu
Luas
minimal ruang binatu 60 m2.
n) Area Dan Ruang Operasional
· Tersedia ruang bahan makanan dan
minuman, gudang peralatan dan perlengkapan,
gudang engineering, gudang botol kososng, gudang barang bekas.
· Tersedia ruang locker dan kamar
mandi untuk pria minimal 3 WC, 3 Urinoir, dan 5 shower, 2 WC dilengkapi dengan
air panas dan air dingin.
· Tersedia ruang makan karyawan yag
berdekatan dengan dapur karyawan.
· Ruang untuk ibadat.
BAB III
HASIL
A. Hasil
1. Data Umum
1) NAMA
TEMPAT HOTEL :
TRANSERA HOTEL
2) ALAMAT : JALAN HIJAS
3) NAMA
PENGURUS/PENANGGGUNG JAWAB :
BUDIAWAN
4) NAMA
PENGAMBILAN DATA : KELOMPOK 3
5) TANGGAL
PENGAMBILAN DATA :
11 DESEMBER 2012
Transera Hotel merupakan sarana penginapan
yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas
seperti tempat parker, restoran/ruang makan, bar, ruang santai, toilet umum,
ruang ibadah, ruang istirahat karyawan dan fasilitas lainnya
2. Data Khusus
Penilaian komponen pada pemeriksaan sanitasi Transera
Hotel adalah sebagai berikut:
NO
|
VARIABEL
|
KOMPONEN PENILAIAN
|
BOBOT
|
NILAI
|
SKORE
|
JUMLAH
|
A
|
UMUM
|
|||||
1
|
LOKASI BANGUNAN
|
1. Terhindar Dari
Penc. Kimia
|
3
|
3
|
9
|
30
|
2. Terhindar Dari
Penc. Fisik
|
3
|
9
|
||||
3. Terhindar Dari
Penc. Bakteriologi
|
3
|
9
|
||||
4. Terhindar Dari
Banjir
|
1
|
3
|
||||
2
|
LINGKUNGAN
|
1. Kebersihan
|
4
|
3
|
12
|
40
|
2. Tidak Sebagai
Sarang Vektor
|
3
|
12
|
||||
3. Terbebas Dari
Binatang Penggganggu
|
3
|
12
|
||||
4. Berpagar Luat
|
1
|
4
|
||||
3
|
BANGUNAN
RUANG TUNGGU
|
1. Kekokohan/Kuat
|
1
|
5
|
5
|
10
|
2. Tidak Sebagai
Sarang Vektor Penyakit
|
5
|
5
|
||||
B
|
PENGGUNAAN
RUANGAN
|
|||||
1
|
PEMBAGIAN RUANGAN
|
Dipergunakan Sesuai
Fungsinya
|
1
|
10
|
10
|
10
|
2
|
DAPUR
|
1. Ruang Tidak
Pengap
|
3
|
2
|
6
|
21
|
2. Penerangan
|
2
|
6
|
||||
3. Adanya Tanda2
Peringatan
|
2
|
3
|
||||
4. Lantai
|
2
|
3
|
||||
5. Saluran Air Buangan
|
2
|
3
|
||||
3
|
DINDING
|
1. Kebersihan
|
1
|
4
|
4
|
10
|
2. Permukaan Yang
Kontak Air
|
3
|
3
|
||||
3. Bagian
Dalam/Ruangan
|
2
|
2
|
||||
4. Warna
|
1
|
1
|
||||
4
|
ATAP
|
1. Kekuatan
|
1
|
5
|
5
|
10
|
2. Genangan Air
|
5
|
5
|
||||
5
|
LANGIT-LANGIT
|
1. Tinggi Dari
Lantai Min. 2,5 M
|
1
|
6
|
6
|
10
|
2. Kebersihan
|
4
|
4
|
||||
6
|
PINTU
|
1. Mudah Buka Tutup
& Berkunci
|
1
|
5
|
5
|
10
|
2. Dapat Mencegah
Binaang Pengganggu
|
5
|
5
|
||||
C
|
KESEHATAN
KAMAR
|
|||||
1
|
KONDISI RUANG
|
1. Tidak Pengap
|
1
|
2
|
2
|
10
|
2. Bebas Jamur
|
2
|
2
|
||||
3. Bebas Kuman
Phatogen
|
2
|
2
|
||||
4. Bebas Dari Gas
Beracun
|
2
|
2
|
||||
5 Bebas Kebisingan
|
2
|
2
|
||||
2
|
KAMAR TIDUR
|
1. Kebersihan
|
2
|
5
|
10
|
18
|
2. Kesesuaian Luas
Kamar
|
5
|
8
|
||||
3
|
RUANG ISTIRAHAT
KARYAWAN
|
1. Kebersihan
|
1
|
4
|
4
|
10
|
2. Fasilitas
Sanitasi
|
3
|
3
|
||||
3. Ruang Untuk Pria
& Wanita
|
2
|
2
|
||||
4. Lemari Locker
|
1
|
1
|
||||
4
|
KAMAR MANDI/WC
|
1. Kebersihan
|
1
|
4
|
4
|
10
|
2. Ketersediaan Air
|
3
|
3
|
||||
3. Pembuangan
Limbah
|
2
|
2
|
||||
4. Kesesuaian
Jumlahnya
|
1
|
1
|
||||
5
|
KAMAR LINEN
|
1. Kebersihan
|
1
|
4
|
4
|
9
|
2. Sirkulasi Udara
|
3
|
3
|
||||
3. Ketersediaan
Lemari Tertutup
|
3
|
2
|
||||
6
|
RUANG CUCI
|
1. Kebersihan
|
3
|
4
|
||
2. Lantai Tidak
Licin
|
3
|
|||||
3. Ada Pembagian
Lena Bersih/Kotor
|
3
|
|||||
7
|
GUDANG
|
1. Kebersihan
|
1
|
3
|
3
|
8
|
2. Pembagian Tempat
Penyimpanan Bahan
|
3
|
2
|
||||
3. Penataan Barang
|
2
|
1
|
||||
4. Ketersediaan Rak
|
1
|
1
|
||||
5. Penataan Rak
Barang
|
1
|
1
|
||||
D
|
FASILITAS
SANITASI
|
|||||
1. Kualitas Air
|
5
|
2
|
10
|
50
|
||
2. Kuantitas Air
|
2
|
10
|
||||
3. Pembuangan
Limbah
|
1
|
5
|
||||
4. Toilet Umum
|
2
|
10
|
||||
5. Kamar Mandi/WC
|
2
|
10
|
||||
6. Tempat Sampah
|
1
|
5
|
||||
E
|
PERKANTORAN
|
|||||
1. Pembagiaan
|
1
|
2
|
2
|
10
|
||
2. Kelembapan
|
2
|
2
|
||||
3. Pencahayaan
|
2
|
2
|
||||
4. Fasilitas Kerja
|
2
|
2
|
||||
5. Suasana Kerja
|
2
|
2
|
||||
JUMLAH
|
32
|
276
|
B. Penilaian
Penilaian terbagi menjadi 3 bagian sebagai berikut :
BAIK : 80 % - 100 %
CUKUP : 60
% - 79 %
KURANG : <
60 %
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Penilaian =
jumlah skore/jumlah bobot x 110
Penilaian higiene sanitasi
Penilaian = jumlah skore/jumlah bobot x 10
= 276/32 x 10
= 86, 25 %
=86 %
Jadi penilaian higiene sanitasi pada
Tresera Hotel adalah bernilai “BAIK”
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Lokasi praktikum berada di Hotel Transera, secara gambaran
umum higiene sanitasi di lingkungan hotel sudah baik. Secara garis besar
komponen komponen yang ada di lingkungan hotel telah memenuhi syarat sehat. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan dan pengisian cheklist yang ada ada beberapa
hal yang masih kurang optimal dan ada komponen yang tidak di miliki oleh hotel
yaitu ruang cuci yang berfungsi untuk mencuci peralatan dapur maupun alat yang
digunakan untuk menyajikan masakan kepada konsumen. Untuk mengoktimalkan
pelayanan terhadap konsumen ini perlu perbaikan sehingga konsumen merasa nyaman
dan merasa aman.
B. Komponen Penilaian
1. Komponen Umum
Bangunan hotel didirikan sesuai dengan persyaratan yaitu
jauh dari pencemaran kimia, pencemaran fisik, pencemaran bakteriologi, dan
terhindar dari banjir. Lokasi berada jauh dari pabrik-pabrik penghasil zat
kimia maupun bakteriologi, dan bangunan berada jauh dari jalan raya sehingga
terhindar dari kebisingan kendaraan. Bangunan didirikan berada jauh dari sungai
dan pada tanah yang tinggi sehingga terhindar dari banjir.
Lingkungan lokasi hotel sangat bersih sehingga vektor
pengganggu seperti kecoa, tikus dan nyamuk tidak dapat bersarang. Keberadaan
binatang penggangu seperti kucing maupun anjing tidak ditemukan karena
ditangani dengan baik. Bangunan pun memiliki pagar yang kuat untuk membatasi
lokasi hotel. Bangunan hotel memiliki ruang tunggu yang kokok/kuat dan bersih
sehingga tidak rawan kecelakaan dan tidak menjadi sarang serangga seperti
nyamuk.
2. Penggunaan Bangunan
Pembagian ruang pada bangunan hotel sesuai dengan
fungsinya masing-masing seperi ruang perkantoran, dapur, kamar tidur, dan
gudang. Keseluruhan ruang memiliki dinding yang bersih baik didalam maupun di
luar ruangan. Di dinding memiliki warna yang cerah sehingga dapat menciptakan
suasana yang nyaman. Langit-langit dan atap bangunan sangat kokoh, bersih dan
tidak menciptakan genangan air yang dapat menggangu kenyaman konsumen dan
aktifitas karyawan hotel. Langit-langit pada setiap lantai memiliki ketinggian
yang cukup dengan tinggi lebih dari 2,5 meter. Pintu pada setiap ruangan pad
bangunan hotel mudah dibuka maupun ditutup dan memiliki kunci sehingga tidak
menngangu aktifitas yang ada di hotel. Pintu memiliki desain yang cukup rapat
sehingga binatang penggangu tidak dapat masuk ke dalam bangunan terutama
binatang tikus.
Ruang dapur pada bangunan hotel tidak pengap dan lembab
karena memiliki saluran udara yang baik dan terjaganya kebersihan pada ruangan.
Ruangan dapur memiliki penerangan yang cukup baik malam maupun siang hari yang
dapat melancarkan aktifitas di dapur. Pada ruangan dapur terdapat tanda
peringatan berupa larangan tidak merokok yang merupakan peraturan dari hotel,
akan tetapi pada dapur perlu diberi penambahan tanda peringatan lain seperti
larangan masuk yang tidak berkepentingan untuk menghindari kontaminasi bibit
penyakit ke makanan yang akan diberikan ke konsumen. Saluran pembuangan pada
ruangan dapur sangat lancar, untuk mempermudah aktifitas perlu penenpatan yang
baik dan terpisah agar mempercepat dan memperlancar aktifitas di dapur seperti
pencucian alat memasak dan bahan makanan.
3. Kesehatan Kamar
Kondisi ruangan pada setiap bangunan secara keseluruhan
tidak pengap, lembab, dan bersih sehingga bebas jamur dan kuman phatogen,
terutama kamar tidur yang digunakan untuk konsumen. Ruangan secara keseluruhan
jauh bebas dari gas beracun maupun kebisingan karena lokasi bangunan yang jauh
dari pabrik dan jalan raya, terutama kamar tidur dan perkantoran yang ada di
dalam hotel. Ruangan kamar tidur terjaga kebersihannya dan memiliki luas
ruangan yang cukup yang disesuaikan denagn jumlah kamar tidur yang ada didalam
ruangan kamar tidur.
Karyawan hotel memiliki ruangan tersendiri yang terpisah
dengan ruangan lainnya, antara ruangan pria dan wanita terpisah untuk menjaga
privasi para karyawan dan kebersihan yang terjaga serta terdapat lemari loker
untuk penyimpanan barang karyawan. Rungan karyawan memiliki fasilitas sanitasi
yang cukup terutama untuk membasuh tangan dan sabun pencuci tangan dan kamar
kecil yang bersih.
Kamar mandi dan kamar kecil yang ada pada hotel secara
keseluruhan memiliki ketersediaan air yang cukup, dan saluran pembuangan yang
baik. Kebersihan ruang kamar mandi dan kamar kecilpun terjaga dengan baik dan
memiliki jumlah yang cukup baik karyawan maupun konsumen yang berkunjung. Kamar
mandi dan kamar kecil untuk karyawan terpisah sehingga tidak menggangu kenyaman
para konsumen.
Kamar linen yang berfungsi sebagai penyimpanan linen yang
digunakan untuk pelayanan konsumen baik digunakan di kamar tidur maupun di
rungan lainnya. Kamar linen di hotel cukup bersih dan memiliki sirkulasi udara
yang cukup untuk menghindari kepengapan dan lembab pada kain linen. Linen
diletakkan pada rak-rak yang digunakan sebagai penyimpanan kain linen dan kain
linen dibungkus menggunakaan plastik pembungkus, hanya saja tidak menggunakan
lemari yang tertutup. Akan tetapi karena sirkulasi penggunaan linen yang cepat,
penggunaan lemari tertutup akan menghambat aktifitas di hotel. Untuk
memperlancar dan mengoktimalkan pelayanan perlu linen yang lebih banyak dan
lemari penyimpanan yang tertutup untuk menghindari masuknya binatang vektor
yang dapat merusak kain linen.
Ruangan yang digunalan untuk gudang yang diperuntukkan
sebagai tempat penyimpanan peralatan dan bahan makanan terjaga kebersihannya
dan terdapat pemisahan antara gudang bahan makanan dan peralatan yang digunakan
di hotel. Penataan pun cukup baik hanya saja peletakan bahan makanan perlu
diperhatikan antara bahan makanan yang cair, bahan makanan yang padat, makanan
yang mudah rusak, makanan tahan lama, dan makanan kalengan serta bahan yang
tidak berkaleng. Penggunaan rak yang ada di gudang sesuai dengan yang disimpan
didalam gudang baik bahan makanan maupun peralatan dan jumlahnya cukup sehingga
penempatan bahan makanan dapat tersimpan keseluruhannya di dalam gudang
makanan. Dan penataan rak sudah cukup baik sehingga mempermudah mengambil atau
memasukkan bahan makanan.
Hotel Transera tidak memiliki ruang cuci linen yang akan
digunakan pada untuk mencuci linen pada bangunan hotel tetapi di luar hotel.
begitupun ruang mencuci peralatan penyajian makanan dilakukan diluar lokasi
hotel. sebagai saran untuk mengoktimalkan pelayanan. hotel perlu memiliki
tempat cuci peralatan agar memperlancar pelayanan ke konsumen jika konsumen
meminta makanan dan menciptakan rasa aman bagi konsumen karena pihak hotel
sendirilah yang melakukan pencucian tersebut.
4. Fasilitas Sanitasi
Air yang digunakan di Transera hotel menggunakan sumber
air dari PDAM sehingga kualitas air cukup baik. Air tersebut di tampung pada
penampungan air yang terletak di atas bangunan hotel dan pada bagian bawah
hotel sehingga ketersediaan air mencukupi. Begitupun pembuangan air limbah yang
ada dari aktifitas dihotel, tersalurkan dengan baik dan diolah dengan baik
sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar hotel. Kamar mandi, kamar kecil dan
toilet umum tersedia dengan cukup dan memiliki kondisi yang baik seperti
ketersedian air yang cukup, bersih dan memiliki sabun pencuci. Sarana pembuangan
sampah pun mencukupi di dalam hotel baik di dalam ruangan kamar tidur,
perkantoran, dapur, di dekat kamar mandi atau toilet dan ruang tunggu.
5. Perkantoran
Perkantoran yang ada di Transera Hotel berada pada setiap
lantai berdasarkan departemen yang ada di hotel. Pembagian ruang sudah sangat
baik, antara ruang kerja setiap departemennya dan antara pekerjaan dan tugas karyawan
yang ada. Ruang perkantoran secara keseluruhan memiliki kondisi yang baik,
tidak lembab, dan memliki pencahayaan yang cukup untuk melakukan aktifitas
terutama membaca dan menulis. Ruang kantor memiliki fasilitas kerja yang
memperlancar pekerjaan. ATK, kursi dan meja kerja jumlahnya mencukupi sesuai
jumlah pegawai dan tugas yang ditanggung para karyawan. Ruangan kerja dan
kantor memiliki suasana yang tenang sehingga para karyawan dapat berkonsentrasi
dalam mengerjakan tugasnya. Dan terlihat komunikasi yang baik antara para
karyawan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan kesehatan hotel yang
mengacu pada persyaratatan kesehatan lingkungan dan bangunan, konstruksi
bangunan, persyaratan kesehatan fasilitas sanitasi serta faktor-faktor lainnya
maka dapat disimpulkan bahwa
·
Transera Hotel mendapatkan
kriteria penilaian yaitu “BAIK” dari hasil yang sudah
diperhitungkan dengan nilai 86 %.
·
Konstruksi bangunana secara
keseluruhan memiliki konstruksi yang kokoh,kuat dan aman dari kecelakaan.
·
Pelaksanaan sanitasi hotel
telah dilakukan dengn baik dilihat dari komponen-komponen penilaian yang
memenuhi syarat.
B. Saran
·
Bagi
pihak hotel pada ruangan dapur perlu penambahan tanda peringatan seperti
larangan masuk jika tidak berkepentingan dan tanda lainnya yang diperlukan
untuk menghindari tersebarnya bibit penyakit. Dan peletakan tempat mencuci
bahan makanan dan alat memasak.
·
Bagi
pihak hotel diharapkan memiliki sarana pencucian peralatan penyajian makanan
agar mengoktimalkan pelayanan kepada konsumen dan mencegah timbulnya bibit
penyakit yang berkembang pada sisa makanan.
·
Ruang
gudang bahan makanan diharapkan lebih luas agar penataan bahan makanan lebih
baik sesuai jenis bahan makanan
·
Untuk meningkatkan kualitas kembali fasilitas yang belum memenuhi
persyaratan kesheatan maka pengelola/penanggung jawab di Tresera Hotel agar menjadi hotel
yang sanitasi dan sehat maka Tresera Hotel perlu untuk
menciptakan kerjasama yang baik antara pengelola dan karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Higiene. 2011. Online : http://batakcool.wordpress.com/2011/05/08/higiene-sapi-perah/.
Diakses pada tanggal 16 Desember 2012
·
Inspeksi Sanitasi Hotel. 2009. Online : http://inspeksisanitasi.blogspot. com/2009 /03/inspeksi-sanitasi-hotel.html.
Diakses pada tanggal 16 Desember 2012
·
Persyaratan Dan Kriteria Hotel. 2012.
Online : http://id.scribd.com/doc/52926791/11 /II-2-9-Persyaratan-dan-Kriteria-Hotel-Resort-Bintang-5.
Diakses pada tanggal 16 Desember 2012.
·
Anonim. 2012. Online :http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=2&submit.x=26& submit.y=16&qual=high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fars4%2F1994%2Fjiunkpe-ns-s1-1994-22489121-17975-mandara-appendices.pdf.
Diakses pada tanggal 16 Desember 2012
mohon izin ya kak saya pakai untuk referensi
BalasHapus