Senin, 14 Mei 2012

lalat





Lalat adalah serangga yang sangat mengganggu manusia karena menghisap darah. Lalat juga bisa menjadi vektor penyakit. Di Indonesia, sampai akhir tahun 1970an, permasalahan lalat banyak ditemukan di rumah, gedung pertunjukan, hotel atau tempat lainnya dimana manusia tidur atau duduk. Tetapi karena keberhasilan pengendalian dengan insektisida berbasis organoklorin (al. DDT), lalat busuk hampir dapat dikendalikan secara penuh, dan hampir tidak ada informasi tentang serangan lalat busuk dalam kurun waktu 1980-2000. Tetapi akhir-akhir ini, terutama dalam 3-5 tahun terakhir, lalat busuk mulai menjadi masalah, banyak ditemukan di hotel berbintang, losmen asrama, dan sedikit di rumah tinggal. Sebenarnya permasalahan yang (mulai) terjadi di Indonesia tidak separah permasalahan yang sudah terjadi di banyak negara di Eropa, Amerika Serikat, Canada, dan Australia; bahkan Malaysia dan Singapura mulai melaporkan adanya permasalahan dengan lalat busuk. Di AS, misalnya pada tahun 2007 dilaporkan telah terjadi peledakan populasi (out breaks) lalat busuk di 50 negara bagian.
Munculnya kembali lalat busuk, merupakan salah satu misteri dalam Entomologi, mengingat serangga penghisap darah ini hampir tidak muncul untuk jangka waktu puluhan tahun. Walaupun demikian, adalah fakta bahwa dengan adanya globalisasi, orang dan barang dapat dengan mudah berpindah dari satu tempat/negara ke tempat/negara lainnya. Mobilitas ini turut memberikan kontribusi terhadap penyebaran lalat busuk ini ke seluruh dunia. Indikasi ini dapat dilihat antara lain bahwa lalat busuk banyak ditemukan di tempat orang datang dan pergi seperti hotel, losmen, apartemen dan asrama. Lalat busuk (termasuk telurnya) dapat terbawa secara tidak sengaja beserta pakaian, dalam koper/ransel, suitcase dan sebagainya.






A.    Taksonomi Lalat Rumah. Musca domestica L.
 Phylum                       : Arthropoda, Clasis Insecta
 Ordo                           :Diptera
Familia                        : Dictyoptera (Muscidae)
Spesies                        :Musca domestica L.
B.     Marfologi Lalat  Rumah
Dilihat dari anatomi tubuh lalat, kaki dan belalai alat penghisap yang penuh ditumbuhi rambut halus, memungkinkan kotoran dan kuman-kuman penyebab penyakit menempel dan ikut berpindah secara mekanik mengikuti keseharian kehidupan lalat yang selalu hidup dekat dengan manusia dan ikut menikmati makanan/minuman kita. Lalat rumah menyukai tempat yang berbau busuk, tetapi lalat ini juga sering bergerombol mengerumuni makanan. Lalat rumah berukuran kecil, panjangnya kurang lebih 1 cm. Kepala binatang ini berwarna coklat gelap dengan sepasang mata yang cukup besar di banding ukuran kepalanya. Punggungnya berhias empat garis hitam, sayapnya sepasang berwarna kelabu dan tembus cahaya.




C.     Siklus Hidup Lalat



Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapan yaitu mulai dari telur, larva, pupa dan dewasa.

Lalat berkembang biak dengan bertelur, berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam . Pada suhu rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 –13 º C). Telur yang menetas akan menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm. Akhir dari phase larva ini berpindah tempat dari yang banyak makan ke tempat yang dingin guna mengeringkan tubuhnya, setelah itu berubah menjadi kepompong yang berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak bergerak.
Phase ini berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30–35 º C, kemudian akan keluar lalat muda dan sudah dapat terbang antara 450–900 meter, Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalatdewasa 6-20 hari Lalat dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam dipunggungnya. Beberapa hari kemudian sudah siap untuk berproduksi, pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur lalat pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasa sampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin, tetapi sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.

D.    Peranan lalat dalam penyebaran penyakit

a)      Penyakit Perut

Kuman penyebab penyakit menempel pada kaki dan belalai lalat kemudian terbawa ikut pindah ke tempat yang dihinggapi sambil menghisap makanan dan merayap diatasnya, atau melalui kotoran dan muntahan lalat. Salah satu penelitian Wart dan Lindsay tahun 1948 terhadap penyakit disentri dan penyakit shigellosis, dengan pengendalian lalat rumah jumlah kejadian bisa diturunkan sampai 50%.

b)      Demam Tipoid dan penyakit saluran cerna lain

Nabusia tertular kuman tipusa atau penyakit saluran cerna lain melalui makanan yang tercemar kuman dari lalat yang sebelumnya hinggap di kotoran manusia yang mengandung kuman tipus/penyakit saluran cerna.

c)      Anthrax

Penularan kuman anthrax karena lalat hinggap pada daging binatang yang mati karena sakit anthrax, kemudian hinggap pada timbunan kotoran sekitar manusia. Kuman anthrax lama-kelamaan ikut debu dan terhisap manusia sebagai lazimnya penularan penyakit anthrax.

d)     Lepra

Kuman lepra yang menempel pada tubuh lalat tercampur debu dan ikut terhisap udara pernafasan

e)      Frambusia (patek)

Penularan kuman dari tubuh lalat yang hinggap pada borok kulit penderita frambusia, hinggap pada luka kulit terbuka pada orang sehat.

f)       Penyakit mata jenis trachoma

Virus trachoma pindah dari kotoran mata penderita sakit mata, dipindahkan lalat yang hinggap pada mata orang sehat.

g)      Heptitis

Seperti virus polio, virus hipatitis A, Hepatitis C, Hepatitis E pindah pada makanan manusia melalui lalat

h)      Penyakit cacingan (cacing gelang, pita dan tambang)

Seperti penyakit saluran cerna lain, telur cacing dipindahkan lalat dari kotoran penderita ke makanan manusia sehat.

i)        Kuman Tubercullosis (TBC)

Kuman Tubercullosis penyebab penyakit paru yang merebak setelah maraknya penularan HIV/AIDS, menurut beberapa peneliti juga dapat disebarluaskan oleh lalat rumah. Menurut Lambor yang bekerja di Nyasaland menemukan kuman tuberculosa bisa bertahan hidup di dalam tubuh lalat sampai 1 minggu, kuman tuberculosa menempel pada kaki lalat sewaktu hinggap pada dahak penderita TBC dan bercampur debu dan terhisap bersama udara pernafasan dan kuman pindah ke tubuh orang sehat dengan cara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar