Lalat
adalah serangga yang sangat mengganggu manusia karena menghisap darah. Lalat
juga bisa menjadi vektor
penyakit. Di Indonesia, sampai akhir tahun 1970an,
permasalahan lalat banyak ditemukan di rumah, gedung pertunjukan, hotel atau
tempat lainnya dimana manusia tidur atau duduk. Tetapi karena keberhasilan
pengendalian dengan insektisida berbasis organoklorin (al. DDT), lalat busuk
hampir dapat dikendalikan secara penuh, dan hampir tidak ada informasi tentang
serangan lalat busuk dalam kurun waktu 1980-2000. Tetapi akhir-akhir ini,
terutama dalam 3-5 tahun terakhir, lalat busuk mulai menjadi masalah, banyak ditemukan
di hotel berbintang, losmen asrama, dan sedikit di rumah tinggal. Sebenarnya
permasalahan yang (mulai) terjadi di Indonesia tidak separah permasalahan yang
sudah terjadi di banyak negara di Eropa, Amerika Serikat, Canada, dan
Australia; bahkan Malaysia dan Singapura mulai melaporkan adanya permasalahan
dengan lalat busuk. Di AS, misalnya pada tahun 2007 dilaporkan telah terjadi
peledakan populasi (out breaks) lalat busuk di 50 negara bagian.
Munculnya
kembali lalat busuk, merupakan salah satu misteri dalam Entomologi, mengingat
serangga penghisap darah ini hampir tidak muncul untuk jangka waktu puluhan
tahun. Walaupun demikian, adalah fakta bahwa dengan adanya globalisasi, orang
dan barang dapat dengan mudah berpindah dari satu tempat/negara ke tempat/negara
lainnya. Mobilitas ini turut memberikan kontribusi terhadap penyebaran lalat
busuk ini ke seluruh dunia. Indikasi ini dapat dilihat antara lain bahwa lalat
busuk banyak ditemukan di tempat orang datang dan pergi seperti hotel, losmen,
apartemen dan asrama. Lalat busuk (termasuk telurnya) dapat terbawa secara
tidak sengaja beserta pakaian, dalam koper/ransel, suitcase dan sebagainya.
A. Taksonomi
Lalat Rumah. Musca
domestica L.
Phylum :
Arthropoda, Clasis Insecta
Ordo :Diptera
Familia : Dictyoptera (Muscidae)
Spesies :Musca domestica L.
B. Marfologi
Lalat Rumah
Dilihat dari anatomi tubuh lalat, kaki dan belalai alat penghisap yang
penuh ditumbuhi rambut halus, memungkinkan kotoran dan kuman-kuman penyebab
penyakit menempel dan ikut berpindah secara mekanik mengikuti keseharian
kehidupan lalat yang selalu hidup dekat dengan manusia dan ikut menikmati
makanan/minuman kita. Lalat rumah menyukai tempat yang berbau
busuk, tetapi lalat ini juga sering bergerombol mengerumuni makanan. Lalat
rumah berukuran kecil, panjangnya kurang lebih 1 cm. Kepala binatang ini
berwarna coklat gelap dengan sepasang mata yang cukup besar di banding ukuran
kepalanya. Punggungnya berhias empat garis hitam, sayapnya sepasang berwarna
kelabu dan tembus cahaya.
C. Siklus
Hidup Lalat
Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapan yaitu mulai dari telur, larva, pupa dan dewasa.
Lalat berkembang biak dengan bertelur, berwarna
putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kali bertelur akan
menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam . Pada suhu rendah
telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 –13 º C). Telur yang menetas akan
menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm. Akhir dari phase
larva ini berpindah tempat dari yang banyak makan ke tempat yang dingin guna
mengeringkan tubuhnya, setelah itu berubah menjadi kepompong yang berwarna
coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak bergerak.
Phase ini berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada
temperatur 30–35 º C, kemudian akan keluar lalat muda dan sudah dapat terbang
antara 450–900 meter, Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalatdewasa 6-20
hari Lalat dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang
agak gelap hitam dipunggungnya. Beberapa hari kemudian sudah siap untuk
berproduksi, pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5
(lima) kali. Umur lalat pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi
yang lebih sejuk biasa sampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat terbang menantang
arah angin, tetapi sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.
D. Peranan lalat
dalam penyebaran penyakit
a) Penyakit Perut
Kuman penyebab penyakit menempel pada kaki dan belalai
lalat kemudian terbawa ikut pindah ke tempat yang dihinggapi sambil menghisap
makanan dan merayap diatasnya, atau melalui kotoran dan muntahan lalat. Salah satu
penelitian Wart dan Lindsay tahun 1948 terhadap penyakit disentri
dan penyakit shigellosis, dengan pengendalian lalat rumah jumlah
kejadian bisa diturunkan sampai 50%.
b) Demam Tipoid dan penyakit saluran cerna lain
Nabusia tertular kuman tipusa atau penyakit saluran cerna
lain melalui makanan yang tercemar kuman dari lalat yang sebelumnya hinggap di
kotoran manusia yang mengandung kuman tipus/penyakit saluran cerna.
c) Anthrax
Penularan kuman anthrax karena lalat hinggap pada daging
binatang yang mati karena sakit anthrax, kemudian hinggap pada timbunan kotoran
sekitar manusia. Kuman anthrax lama-kelamaan ikut debu dan terhisap manusia
sebagai lazimnya penularan penyakit anthrax.
d) Lepra
Kuman lepra yang menempel pada tubuh lalat tercampur debu
dan ikut terhisap udara pernafasan
e) Frambusia (patek)
Penularan kuman dari tubuh lalat yang hinggap pada borok
kulit penderita frambusia, hinggap pada luka kulit terbuka pada orang sehat.
f) Penyakit mata jenis trachoma
Virus trachoma pindah dari kotoran mata penderita sakit
mata, dipindahkan lalat yang hinggap pada mata orang sehat.
g) Heptitis
Seperti virus polio, virus hipatitis A, Hepatitis C,
Hepatitis E pindah pada makanan manusia melalui lalat
h) Penyakit cacingan (cacing gelang, pita dan tambang)
Seperti penyakit saluran cerna lain, telur cacing
dipindahkan lalat dari kotoran penderita ke makanan manusia sehat.
i) Kuman Tubercullosis (TBC)
Kuman Tubercullosis penyebab penyakit paru yang merebak
setelah maraknya penularan HIV/AIDS, menurut beberapa peneliti juga dapat
disebarluaskan oleh lalat rumah. Menurut Lambor yang bekerja di
Nyasaland menemukan kuman tuberculosa bisa bertahan hidup di dalam tubuh lalat
sampai 1 minggu, kuman tuberculosa menempel pada kaki lalat sewaktu hinggap
pada dahak penderita TBC dan bercampur debu dan terhisap bersama udara
pernafasan dan kuman pindah ke tubuh orang sehat dengan cara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar